Jumat, 05 Maret 2010

Unta Masuk Lubang Jarum

Tiga orang serdadu Israel itu terkaget-kaget menatap seorang perempuan Palestina yang berdiri diam tak bergerak menggendong bayinya yang menangis .Tiga orang serdadu Israel itu takjub menatap seorang perempuan Palestina yang berdiri diam tak bergerak menggendong bayinya yang menangis .Tiga orang serdadu Israel itu tercekat menatap seorang perempuan Palestina yang berdiri diam tak bergerak menggendong bayinya yang menangis.Ketiganya menyigi perempuan itu dengan mengelilinginya.Seorang diantara menyikap kerudung perempuan itu yang tampak wajahnya tirus dengan mata tertutup.Seorang temanya mendekat ikut menatap wajah yang tersikap itu.Kedua serdadu itu lalu saling pandang.
Ketiga serdadu itu menyaksikan dari tubuh perempuan itu mengucur darah dari lubang-lubang yang menganga.Seluruh tubuh perempuan itu dipenuhi lubang yang mengucurkan darah deras mengalir.Bahkan pada kepalanya yang tertutup kerudung,mengucurkan darah segar yang menuruni lekuk-liku kain kerudungnya.Tetapi,mengapa tubuh perempuan itu tidak tumbang?Mengapa bayinya tetap menangis,yang artinya tak sebutir peluru pun menembus tubuhnya?Ketiga serdadu Israel itu bengong.Ketiganya saling pandang.Tak sepatah kata terucap.Ketiga mata serdadu Israel itu seperti menatap udara kosong.
Ribuan serdadu Israel merangsak ke pemukiman penduduk Gaza pada jum'at yang kelam,8 Desember 2008.Udara penuh asap dan debu oleh bombardemen pasukan udara Israel yang gelegar-menggelegar.Sementara itu rentetan tembakan beruntun pasukan Hamas menjawab dentuman-dentuman meriam tank-tank Israel yang memperkuat serbuan lewat darat.Terdengar teriakan,jeritan,suara komando,panggilan,aba-aba.Suara-suara besar-kecil,melengking-membenam yang saling sengkarut saling tumpang-tindih menghujam kawasan yang porak poranda dengan potongan-potongan tembok bertumpuk dan berserak.
Tiga orang serdadu Israel itu secepat kilat bertiarap karena suara desingan peluru-peluru yang memburu.Sambil menutup wajahnya dengan senjata,ketiganya kembali menatap ketubuh perempuan yang tetap berdiri menggendong bayinya yang menangis,yang tegak persis dihadapan mereka.
"Unta masuk lubang jarum,"celetuk satu diantara ketiga serdadu Israel itu sambil menatap perempuan yang mematung menggendong bayinya yang terus menangis itu.
"Apa kamu bilang?"sahut temannya.
"Selalu saja dari ribuan orang palestina,seorang diantaranya lulus,"sambung serdadu tadi.
"Entah apa maksud omonganmu,tapi lebih baik kalau kamu tutup mulut,"celetuk yang lain.
"Kita berhasil mengobrak-abrik Gaza tapi rasanya kita akan pulang dengan tangan hampa.""
"Nah,ngomong apa lagi kamu.Tangan hampa?"sahut serdadu katiga,"Memangnya kita harus bawa oleh-oleh?"
"Kita menghadapi benteng yang kokoh."
"Benteng yang kokoh?Jangan ngaco,ah."
"Seorang perempuan yang menggendong bayinya..."
"Kita bisa merobohkannya sekarang!"sergah serdadu ketiga sambil menghamburkan peluru ke tubuh perempuan yang tegak itu.
Serentak darah segar berhanburan dari tubuh perempuan itu yang disambut bayinya yang lebih kencang menangis.Ketiga serdadu itu semakin takjub oleh kekuatan perempuan itu yang ditelan oleh asap campur dempur oleh suara-suara berdebum bongkahan-bongkahan tembok yang berantakan memenuhi kawasan yang baru saja hancur di sebelahnya.
Sekejap hampa.Sekejap setan lewat.Sekejap menelan senyap.
"Ayolah kita tunggu seberapa pun lamanya untuk menyaksikan perempuan itu roboh."
"Kapan ada ceritanya,Palestina roboh?"
"Jadi perempuan itu takkan pernah roboh?"
"Kitab suci dapat dirobek-robek tapi ia tetap kitab suci."Ketiga serdadu Israel itu seketika diam,serentetan tembakan berdesing dikepala mereka.Angin berdesir kencang,menyapu emosi dan kesalahan.Ketiganya membenamkan tubuhnya.Ketiganya mencari ceruk reruntutan bangunan dari bongkahan-bongkahan tembok.